Kenali Negerimu Cintai Negeri Karena Indonesia Itu Indah Kawan

Kenali Negerimu Cintai Negeri Karena Indonesia Itu Indah Kawan

Sabtu, 25 Februari 2012

Mutiara Putih Di Tengah Hutan yang Terabaikan

Salam Anak Negeri Seribu Pulau

Mutiara Putih Di Tengah Hutan yang Terabaikan

Dolok Tinggi Raja terletak di Desa Dolok Merawan Kecamatan Tapian Dolok Kabupaten Simalungun Propinsi Sumatera Utara. Kawasan ini telah dilindungi sejak tahun 1924 melalui keputusan bersama raja-raja Simalungun. Luas keseluruhan CA ini adalah 167 Hektar. Untuk mencapai lokasi kawasan konservasi ini, ada dua alternatif perjalanan darat yang bisa ditempuh, yaitu :
Medan – Lubuk Pakam – Tebing Tinggi – Dolok Tinggi Raja, dengan jarak 110 km atau waktu tempuh 3 jam perjalanan.
Medan – Lubuk Pakam – Galang – Dolok Masihul – Dolok Tinggi Raja, dengan jarak 97 km atau waktu tempuh yang hampir sama dengan alternatif di atas.

 
Kawasan ini merupakan hutan hujan tropis dataran rendah yang subur dan hijau dengan komposisi tegakan pohon yang beraneka ragam. Potensi flora yang tumbuh di kawasan ini didominasi oleh Meranti Bunga (Shorea parfivolia), Kenari (Cannarium sp.), Malu Tua (Tristia sp.) untuk jenis pohon dan jenis perdu terdiri dari Rotan (Calamus sp.), Anggrek (Bulbophylum sp.), Kantung Semar (Nephentes sp.), serta Pandan (Pandanus, sp.).

Potensi faunanya berdasarkan penelitian terakhir tahun 1999 tercatat lebih dari 45 jenis satwa liar, diantaranya sudah dilindungi, yaitu Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), Babi hutan, Kancil, Kijang, Rusa, Kambing Hutan, Siamang, bermacam jenis monyet dan reptil, dan juga Beruang Madu. Namun jenis fauna yang paling sering dan paling mudah dijumpai adalah Burung Rangkong.
Keunikan yang khas dari kawasan ini adalah potensi sumber air panas yang berasal dari endapan-endapan kapur yang terbentuk dari proses panas bumi yang mengandung belerang sehingga membentuk teras-teras tanah kapur berbukti, dengan luas mencapai 35 hektar. Aliran air panas yang menyatu dengan air sungai sering dimanfaatkan untuk mandi-mandi karena airnya terasa hangat-hangat kuku.


Fenomena alam yang cukup unik akibat adanya panas bumi yang aktif ini, dapat berpindah-pindah tempat. Bukit-bukit hasil endapan kapur yang terlihat sudah tidak aktif lagi, sewaktu-waktu dapat kembali aktif. Hal ini menunjukkan kondisi panas bumi dan bukit-bukti kapur tersebut tidak stabil. Ketidakstabilan inilah yang menjadikan perlindungan kawasan menjadi sangat penting untuk tetap dijaga kelestariannya, demi kestabilan ekosistem hutan dan kawasan sekitarnya.

Namun dibalik semua keunikan dan keindahan itu, berdasarkan berbagai sumber Aset pariwisata ini seolah terabaikan. Kurang nya perhatian pemerintah setempat mengakibatkan Tempat wisata ini tidak terpromosikan dan terkelola dengan baik. Fasilitas yang seharusnya di dibenahi tidak sedikit pun mendapatkan perhatian oleh pihak pihak terkait.

So... Kawan mari kita kembangkan potensi yang ada
maka 
Kenali Negerimu Cintai Negerimu Karena Indonesia itu Indah Kawan






Rabu, 22 Februari 2012

Si Cadas dari Asahan yang Mendunia

Salam Anak Negeri Seribu Pulau.
Hari ini kawan kita akan melihat sebuah sungai yang katanya paling extream di dunia bagi para penggila olahraga arung jeram....Ya ini dia Sungai Asahan
Sungai Asahan, Si Cadas yang Mendunia


Sungai Asahan merupakan sungai besar yang ada di Provinsi Sumatra Utara. Sungai ini memiliki hulu di Danau Toba, mengalir melalui pintu Bendungan Sigura-gura menyusuri daerah hilir. Air Sungai Asahan mengalir melewati beberapa wilayah di Kabupaten Asahan dan bermuara di Teluk Nibung, Selat Malaka. Topografi alam yang terdapat di sepanjang sungai ini terkenal berliku, bergelombang, curam, dan diapit oleh tebing-tebing terjal. Sedangkan air sungai yang mengalir rata-rata kondisinya deras, berombak tinggi, serta dengan debit air yang tinggi. Debit air yang mengalir di sungai ini mencapai 120 meter kubik per detik dengan kedalaman rata-rata sekitar 5 meter. Arus yang deras, medan berbahaya, dan jeram-jeram ekstrim menjadikan sungai ini sebagai salah satu tempat favorit untuk melakukan kegiatan olahraga arung jeram.

 Sungai Asahan yang biasa diarungi untuk kegiatan olahraga arung jeram berada pada area sepanjang 22 km, mulai dari Desa Tangga atau tepat di depan pintu Bendungan Sigura-gura hingga Bandar Pulau, yang menjadi muara sungai. Tingkat kesulitan yang disuguhkan sepanjang sungai pun cukup bervariasi, mulai dari ringan hingga paling berbahaya dan menakutkan yang dikelompokkan menjadi 4 bagian. Untuk tingkat kesulitan yang ringan berada pada daerah dua atau setelah hulu sungai dan daerah empat atau hilir sungai. Sementara untuk tingkat kesulitan yang berbahaya dan ekstrim justru berada pada daerah hulu atau bagian pertama dan pada daerah tiga atau sebelum daerah hilir sungai.
Walaupun Sungai Asahan menjadi tempat favorit latihan bagi atlit lokal dan nasional, tetapi sungai ini belum dikenal di kalangan atlit arung jeram internasional. Baru sekitar tahun 2000, bertepatan dengan penyelenggaraan lomba arung jeram skala internasional, sungai ini baru dikenal oleh pecinta (atlit) olahraga arung jeram dunia. Sejak saat itu, sungai ini selalu ramai dikunjungi baik dari provinsi lain di Indonesia maupun dari mancanegara untuk melakukan olahraga arung jeram. Semenjak tahun 2000 itu juga hingga sekarang, Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan selalu mengagendakan perlombaan arung jeram sebagai salah satu kegiatan tahunan. Hal ini dilakukan, sebagai salah satu upaya menarik minat para wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Asahan. 

Sebagai lokasi olahraga arung jeram, Sungai Asahan oleh pecinta olahraga arung jeram internasional dikategorikan sebagai sungai terbaik ke 3 di dunia setelah Sungai Zambesi di Afrika dan Sungai Colorado di Amerika Serikat. Hal tersebut tidak lepas dari tingkat kesulitan sungai ini yang berada pada grade (kesulitan) antara 4—5+. Dengan tingkat kesulitan seperti ini, biasanya hanya sedikit orang yang mampu mengarungi sungai tersebut. Para atlit yang akan terjun mengarungi sungai harus betul-betul profesional, lincah dalam mengendalikan perahu, serta memiliki pengalaman lebih. Selain tingkat kesulitan yang ekstrim dan berbahaya, sungai ini terkenal dengan keindahan alamnya yang alami.
Medan yang terdapat di Sungai Asahan terbagi menjadi empat jalur. Jalur tersebut dibedakan sesuai dengan tingkat kesulitan medannya. Pertama, Never-Ever-Ends atau jalur yang saling bertautan dan tidak terputus-putus. Pada bagian Never-Ever-Ends yang termasuk dalam tingkat kesulitan antara 4—5 ini, seolah tidak memberikan kesempatan bagi para atlit untuk bersantai agar dapat mengatur posisi duduknya ketika mengayuh. Jalur ini dimulai dari pintu Bendungan Sigura-gura sebagai hulu Sungai Asahan hingga Jembatan Parhitean, jembatan peninggalan pemerintah kolonial Hindia Belanda, dengan panjang arena jeram sekitar 3,5 km.
Kedua, Hula-Huli Run. Pada bagian Hula-Huli Run, tingkat kesulitannya berada pada 2 level di bawah jalur pertama. Sehingga, daerah ini medannya tergolong ringan dan tentunya lebih mudah dilalui. Untuk rute sepanjang 2,5 km ini, dimulai dari Jembatan Parhitean dan berakhir di Desa Hula-Huli dengan tingkat kesulitan  antara 3—4.
Tiga, Middle Section. Jalur ini, dikategorikan sebagai jeram-jeram yang paling sulit untuk dilalui, bahkan medan ini sering disebut dengan Nightmare (mimpi buruk). Dengan tingkat kesulitan yang berada pada grade 5+, sungai ini terkenal ganas, berbahaya, dan liar untuk dilewati. Untuk melewati jalur ini, para atlit yang akan mengarunginya betul-betul harus bernyali besar, profesional, dan terlatih. Selain itu, kesiapan dan ketangkasan fisik dan faktor pengalaman sangat dibutuhkan agar dapat menaklukkan jalur ini dengan selamat dan terhindar dari kecelakaan yang berakibat fatal.
Empat, Halim Run. Jalur ini merupakan jalur yang paling aman dan mudah. Pada jalur yang biasanya ditempuh selama 3,5 jam inilah kegiatan olahraga arung jeram yang diperuntukkan bagi para pelancong dilakukan. Jalur ini berakhir di daerah Bandar Pulau yang berbatasan dengan laut lepas, Selat Malaka.
Sebelum menjajal arus Sungai Asahan dengan medan-medan yang menantang tersebut, biasanya para pelancong diberikan pengarahan oleh instruktur tentang penyelamatan diri ketika terjadi kecelakaan. Ini dilakukan, agar mereka yang akan mengarungi sungai dengan perahu jeram bisa selamat ketika perahu terbalik dan dihempas oleh derasnya arus sungai. 


Untuk mengarungi sungai ini, para wisatawan dapat menggunakan dua pilihan perahu. Jika berada pada daerah yang berbahaya, kegiatan jeram hanya bisa dilakukan dengan menggunakan perahu arung jeram yang dikayuh secara berkelompok. Tetapi, jika berada pada daerah yang aman, maka para atlit bisa menggunakan perahu kayak yang bisa dikayuh perorangan. 
Dinding-dinding tebing yang menjulang tinggi, hingga mencapai 200 meter yang terdapat di sebagian tempat di bantaran Sungai Asahan juga menarik untuk dijadikan arena olahraga panjat tebing. Keindahan dinding tersebut dilengkapi oleh beberapa air terjun dengan deburan air yang jatuh membentuk kabut air yang memancarkan sinar pelangi indah ketika berpadu dengan sinar mentari.
gimana kawan indah bukan
so..
Kenali Negerimu, Cintai Negerimu

Senin, 20 Februari 2012

Pulau Berhala Si Eksotis yang Tersembunyi

Untuk Anak Negeri, Khususnya Anak Negeri Sumatera Utara
Ni dia Referensi bagi Kawan yang ingin mecari ketenangan...!!!!


Pulau berhala merupakan pulau kecil yang terletak di koordinat 99030 BT dan 3046’LU. Jika ditarik garis lurus horisontal ke arah Barat sejajar dengan Belawan, dan garis vertikal sejajar dengan Kuala Tanjung di arah Selatan. Letak administratifnya di Kecamatan Tanjungberingin, Kabupaten Serdangbedagai (Sergei), Sumut.

Rute untuk mencapai pulau yang dijadwalkan akan diresmikan sebagai obyek wisata oleh Bupati Sergei pada 22 April ini bisa ditempuh lewat dua alternatif. Alternatif pertama dengan menumpang kapal boat dari Belawan. Rute ini akan memakan waktu 4 – 5 jam dengan kapal berkecepatan rata-rata 12 knot dengan rute tempuh 46 mil. Sementara alternatif kedua melalui Tanjungberingin, Sergei, dengan jarak tempuh 2 jam dengan kapal berkecepatan sama. Intinya setiap pengunjung pulau ini harus melalui prosedur perijinan di Lantamal I Belawan lalu setibanya ditujuan harus memberitahukannya di pos pejagaan di Pulau Berhala.
Pulau yang luasnya tak lebih dari 5 hektare ini bentuknya mirip penyu. Ada dua pulau kecil di kedua ujungnya. Satu diberi nama “Sokong Nenek” di arah Tenggara, dan satu lagi “Sokong Siembah” di Barat. Pulau Sokong Nenek bisa ditempuh berjalan kaki melintasi pasir putih saat pantai surut. Sementara “Sokong Siembah” hanya bisa dicapai dengan menumpang boat.

Pulau Berhala sendiri memiliki zonasi vegetasi yang rapat dengan tanah berbatu di bagian bawah. Kerapatan hutan itu bisa dilihat saat kita mendaki ke puncak pulau yang memang tampak seperti sebuah bukit itu. Di puncaknya terdapat sebuah mercusuar dengan 700-an anak tangga dihitung dari pos penjaga TNI AL. Atau bisa juga mencoba trekking dari dua rute alternatif yang ada dari bibir pantai.

Menurut Komandan Pos UGK II.2.4/P. Berhala, Serka Nav. Indra Wahyudi, hutan itu masih ‘perawan’ dan dihuni banyak jenis serangga, burung gagak, dan hewan sejenis kancil. Topografinya memang bukit dan pinggiran berbatu yang menjorok ke laut, sementara pantai landai hanya pada satu sisi pulau. Dimusim tertentu, kelompok penyu hijau akan merapat ke pantai berpasir untuk bertelur.

Istimewanya, pulau yang bisa dikelilingi dengan berjalan kaki tak lebih dari satu hari ini memiliki cadangan air tawar yang bersumber dari beberapa mata air. Air tawar utama yang menjadi pasokan utama berasal dari mata air yang tak pernah kering di tengah bukit pulau. Dari mata air ini, air tawar disalurkan ke pos suar Dishubla dan pos penjaga pantai TNI AL di bibir pantai. Dan satu tempat penampungan air tawar yang juga bisa dimanfaatkan turis dan nelayan tepat di depan pos jaga.

Selain pesona panorama hutan dan karang berbatu di tepiannya, Pulau Berhala juga dikelilingin sabuk terumbu karang. Di tempat ini aneka ikan hias masih bisa ditemui di dekat perairan bercadas. Sementara di gugus terumbu karang banyak ditemui ikan-ikan karang semacam kakatua, kwe, kerapu, tenggiri. Pantai karang dan laut biru kehijauan di sekitar berhala memang kaya biota laut. Tak cuma ikan, kerang, siput, cumi, bahkan kepiting air asin dengan mudah bisa ditemukan di sekitar perairan Berhala. Tak salah jika Pulau Berhala cukup potensial dijadikan tempat wisata bahari.

So..Jangan Lupa Ya Kawan Anaka Negeri
Kenali Negeri mu, Cintai Negerimu  karena Indonesia itu Indah Kawan !